Leibniz memandang dan melihat realitas sebagai dan terdiri dari banyak substansi. Substansi ini dinamakannya dengan monad. Monad memiliki akar kata monos : satu; monad:satu unit. Monad baginya merupakan suatu kesatuan terkecil dalam metafisika. Yang dimaksudkan dengan terkecil di sini tidak dalam arti ukuran melainkan berarti tidak berkeluasan. Monad itu bukan benda jasmaniah melainkan kenyataan mental (non-material) yang terdiri dari persepsi dan hasrat. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa monad merupakan kesadaran diri tertutup, sejajar dengan apa yang dikatakan dengan cogito oleh Cartesius.
Bagi Leibniz, adanya keteraturan yang harmonis dalam jagad raya menunjukkan keberadaan Allah. Fakta ini juga memperlihatkan bahwa dunia kita adalah dunia yang paling baik dari semua dunia yang mungkin pernah ada sebagai ciptaan. Pandangan ini lebih lanjut akan diuraikan dalam pembuktian akan adanya Allah. Dari uraian dan kaitannya tentang monade, Leibniz kemudian mengatakan bahwa Allah itu adalah juga monad, tetapi bukan sembarang monad melainkan monad purba (Urmonade) yang merupakan aktivitas murni, actus purus.
eBook Berkualitas di Seluruh Dunia, Murah bahkan Gratiss....Bisa dijual Kembali!!!
berwarna pink di atas ini.
Ini contoh recehan dollarnya...
AAderiau Balance History
Date Amount Note Balance After
Date: 2009-10-30 11:08:27 - $0.93 2009-10-30 Pay to paypal: dewa.gratia@gmail.com $0.00
Hello Rakadewa,
chen zirong just sent you money with PayPal.
Payment details
Amount: $10,93 USD
Transaction Date: Oct 30, 2009
Subject: paid-to-promote.net 2009-10-30
Philosophy is a game with objectives and no rules.
Mathematics is a game with rules and no objectives.
Theology is a game whose object is to bring rules into the subjective.
Friday, April 17, 2009
Ajaran tentang Monade
Hidup dan Karya
Gottfried Wilhem Leibniz (1646-1716) dilahirkan pada, 1 Juli 1646, di Leibzig, Jerman. Ayahnya seorang profesor filsafat moral. Ia mengikuti sekolah formal selama ayahnya masih hidup. Setelah ayahnya meninggal (1652), ia belajar di rumah dan belajar sendiri dari literatur-literatur Jerman dan Latin peninggalan ayahnya. Sewaktu masih mahasiswa, ia mempelajari ilmu hukum, filsafat, dan matematika. Pada usia 17 tahun ia menulis “Tentang Prinsip Individu” dan sejak saat itu masalah individualitas menjadi tema favoritnya. Pada tahun 1666, Leibniz memperoleh gelar doktor dalam bidang hukum. Selanjutnya ia menjalani berbagai bidang pekerjaan: sebagai diplomat, ahli sejarah, matematika, fisika, ilmu pengetahuan alam, teologi dan filsafat. Karyanya yang lain adalah menciptakan mesin hitung sederhana, ikut mengelola rumah sakit, sekolah, penerangan kota, dan dinas pemadam kebakaran. Kesibukannya yang banyak ini membuatnya tidak sempat mensistematisasikan filsafatnya. Karyanya ini kemudian disistematisasikan oleh Christian von Wolff (1679-1716). Pemikiran Leibniz (filsafatnya) ini berkuasa di Jerman hingga kemunculan filsafat Kant.
We will give you Free, some comprehensive theses all about philosophy.
(Anda ingin mendapatkan tesis-tesis komprehensif tentang filsafat lengkap dengan penjelasannya. Gratis! silahkan kirim email anda di themodernphilosophy@gmail.com !)