TESIS POKOK FILSAFAT MANUSIA:
Proses teknologi menciptakan kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan oleh teknologi. Teknologi mengubah masyarakat sehingga masyarakat tersebut harus menyesuaikan dirinya secara terbalik dengan perkembangan teknologi.
Di satu pihak teknologi membawa nilai-nilai manusia, di lain pihak teknologi menciptakan determinasi baru dalam kehidupan.
Pada konteks filsafat manusia, tesis ini hendak mengatakan :
Teknologi (modern) sebagai ciptaan manusia memiliki relasi tertentu dengan sang penciptanya (manusia), yaitu dapat semakin membantu, mempermudah, dan membangun kehidupan manusia atau dapat mengancam atau bahkan merusak manusia itu sendiri.
Penjelasan:
“Teknologi” tidak hanya berarti penerapan ilmu pengetahuan (tidak terpaku pada alat-alat) tetapi keseluruhan metode yang dicapai secara rasional dan memiliki efisiensi mutlak (dalam tahap perkembangan tertentu) dalam tiap kegiatan manusia. Perkembangan teknologi mengalami beberapa tahap: 1. tahap peralatan (berfungsi membantu organ-organ manusia), 2. tahap teknik energi (diciptakannya mesin sebagai sumber tenaga sebagai menggantikan kerja manusia), 3. tahap informasi (sebagai pengganti ingatan manusia untuk mengarahkan dan mengatur kerja mesin bagi manusia, juga informasi yang membantu mengorganisasikan hidup manusia).
Teknologi juga tidak lepas dari teknik dan struktur. Dalam hal teknik, teknologi mengandung alat, ketrampilan, serta pengetahuan. Dalam hal struktur meliputi ekonomi, sosial, dan budaya, yaitu asumsi-asumsi dasar tentang kenyatan dunia. Dengan demikian teknologi tidaklah netral secara politis, tidak berada dalam vakum, tetapi dalam struktur ekonomi, sosial, budaya.
Teknologi (modern) bersifat artifisial (non alamiah), otomatis (dengan sendirinya dan teknis matematis), kemajuan (pertambahan aplikasi, daya guna), monistis (teknik adalah “metode kerja” dengan berdasarkan hubungan bersama dari berbagai teknik lingkungan yang bermacam-macam, seperti industri dan keuangan, olahraga, kesehatan, dan pendidikan, dll), universal (kesatuan terjadi baik dalam lingkungan geografis maupun lingkungan perbedaan kualitatif tindakan-tindakan manusia, mis: teknologi komunikasi, otomotif, teknologi pertanian mengarungi alam, mensiasati iklim, maupun generasi). Kemudian teknologi juga memiliki otonominya sendiri, disebut otonomi teknik. Arti istilah ini adalah teknologi dapat berdiri, berkembang, dan memiliki kandungan potensi untuk mempengaruhi pengguna masuk ke dalam mekanisme yang ada padanya hingga menciptakan bentuk-bentuk ketentuan baru (mis. teknik transportasi menciptakan iklim jadual bagi pemakai jasanya).
Maka, oleh potensi otonomi yang mampu mengkondisikan penggunanya, proses (perkembangan) teknologi menciptakan kebutuhan manusia sejauh radius pengkondisian teknologi yang bersangkutan. Begitu teknologi diciptakan, maka suatu struktur permintaan yang berangkat akan terbentuk: dibutuhkan suku cadang, pengetahuan dan ketrampilan, serta teknologi baru. Artinya, kebutuhan-kebutuhan yang muncul akibat efek teknologi berjalan dalam koridor relasi manusia dengan teknologi tersebut. Misal:
- 1. untuk menjawab tantangan global maka sistem pengajaran disusun, standar pendidikan ditingkatkan, kaderisasi tenaga pengajar.
- 2. ketika transjakarta muncul lantas diperlukan tenaga supir, keamanan, sirkulasi karcis, hingga penambahan koridor baru. Dengan demikian teknologi menciptakan ketergantungan berefek. Aplikasi yang muncul kemudian tidak bisa lepas dari pengaruh sebelumnya dan masing-masing berdiri dalam kesatuan sistem.
Misalnya,
- Siaran bola langsung dari Inggris di Indoensia membuat orang mesti bangun dini hari, efeknya adalah kinerja kerja keesokan harinya (keadaan jelas berbeda dengan lingkungan geografis yang semakin dekat dengan tempat berlangsungnya pertandingan).
- Polusi udara dari kendaraan bermotor atau asap rokok lambat laun memunculkan undang-undang anti polusi (sebagai teknik kontrol atasnya) sehingga pemilik kendaraan bermotor: 1. membeli kendaraan yang ramah lingkungan, 2. menguji emisi gas kendaraannya dan semakin perhatian dengan kesehatan kendaraannya agar sesuai dengan aturan yang berlaku, atau 3. mungkin semakin was-was dengan petugas tramtib (sebagai perwujudan teknik pengorganisasian polusi) ketika memilih tempat yang tepat untuk merokok.
- Teknologi komputer dan teknik informasi yang masuk dalam lingkungan industri dan perkantoran membuat orang giat untuk menyesuaikan kemampuannya secara formal/informal guna masuk dalam persaingan lowongan kerja dan memperoleh penghasilan.
- Teknologi Barat membawa nilai-nilai manusiawi atau bahkan mengganggunya. Rasionalitas dalam teknologi yang berarti melihat pengalaman sebagai masalah yang dapat dianalisis, dan akibat-akibatnya dapat diukur dan dimanipulasi. Hal ini kontras terhadap cara berpikir Timur yang menekankn makna, mitos, dan simbol.
- Teknologi Barat juga menekankan efisiensi, produktivitas dalam perhitungan seksama input dan output. Sedangkan efisiensi bagi Timur diukur menurut estetik, rekreasional, persaudaraan.
- Teknologi Barat menekankan problem-solving dalam pendekatan terhadap alam dan peristiwa. Sedangkan Timur mendekatinya secara kontemplatif dan keselarasan alam. Dapat dilihat bahwa Barat menekankan penguasan terhadap alam sedang Timur memberi porsi kepada harmonitas hidup dengan alam.