Get paid To Promote at any Location
Pertengahan Oktober 2009, saya coba mengikuti Paid-To-Promote.Net. Eh, ternyata tanggal 30 Oktober, sudah dibayar, walau hanya 0,93 dolar ke paypal saya. Program ini mempunya keteraturan membayar setiap tanggal 15 dan 30, berapapun nilai dolar yang kita dapat. Tak perlu nunggu 100 dolar seperti program lain. Bagaimana cara mengikutinya? Mudah saja, silakan register dengan referal saya. Jika Anda referal saya, maka Anda akan saya bimbing. Klik saja kata iklan tulisan "Get Paid to Promote at Any Location!"
berwarna pink di atas ini.

Ini contoh recehan dollarnya...

AAderiau Balance History
Date Amount Note Balance After
Date: 2009-10-30 11:08:27 - $0.93 2009-10-30 Pay to paypal: dewa.gratia@gmail.com $0.00

Hello Rakadewa,

chen zirong just sent you money with PayPal.

Payment details
Amount: $10,93 USD
Transaction Date: Oct 30, 2009
Subject: paid-to-promote.net 2009-10-30

Philosophy is a game with objectives and no rules.
Mathematics is a game with rules and no objectives.
Theology is a game whose object is to bring rules into the subjective.

Tuesday, May 5, 2009

Demokrasi Deliberatif

Deliberatif (latin: deliberatio)=menimbang-nimbang atau konsultasi. Demokrasi bersifat deliberatif jika “proses pemberian suatu alasan atas suatu kandidat kebijakan publik diuji lebih dahulu lewat konsultasi publik atau lewat diskursus publik.” (F. Budi Hardiman, “Demokrasi Deliberatif: Model untuk Indonesia Pasca-Soeharto?”, dalam Basis, no. 11-12, Nov-Des 2004, hl. 18). Jadi, demokrasi deliberatif ingin membuka ruang yang lebih lebar bagi masyarakat.
Bagi Habermas usaha deliberasi seperti ini merupakan suatu jalan untuk merealisasikan demokrasi yang sebenarnya. Hal ini demi menjamin terlaksanakannya hukum dalam negara hukum. Teorinya ini adalah suatu upaya untuk merekonstruksi proses komunikasi dalam konteks negara hukum demokratis. Habermas melampaui negara hukum klasik yang menekankan bahwa produk hukum haruslah berasal dari kehendak umum (Rousseau). Mengapa ini perlu? Bagi Habermas agar hukum dapat berfungsi secara maksimal diperlukan legitimasi dari masyarakat. Menurutnya,


: “... Hukum dapat dianggap sebagai legitim jika warga negara yang terkait dapat mengubah perannya dari seorang subjek hukum dan menggunakan perspektif partisipan lainnya yang terlibat dalam proses pencapaian pengertian bersama tentang aturan-aturan di dalam kehidupan umum...” (BFN hlm. 461)
Menurut Habermas, “...Sahihlah norma-norma tindakan yang kiranya dapat disetujui oleh semua orang yang mungkin terkena oleh mereka sebagai peserta sebuah diskursus rasional...” Implikasinya adalah tugas forum demokrasi deliberatif adalah membiarkan setiap orang menghargai pendapat mereka sendiri, memberikan ruang bagi perbedaan pendapat; dengan demikian ada cukup banyak perspektif yang masuk. Individualitas sangat ditekankan. Pengandaiannya setiap individu dalam masyarakat memiliki kompetensi komunikatif.
Salah seorang komentator Habermas, Rainer Forst mengatakan bahwa “Demokrasi deliberatif berarti bahwa bukan jumlah kehendak perseorangan dan juga bukan kehendak umum yang menjadi sumber legitimasi, melainkan proses pembentukan keputusan politis yang selalu terbuka terhadap revisi secara deliberatif dan diskursif argumentatif.” Implikasinya yang terpenting adalah cara memperoleh keputusan. Dalam pandangan ini sebenarnya Habermas ingin bicara tentang sebuah prinsip, yakni tentang proseduralisme: legitimitas tidak terletak pada banyaknya suara tetapi cara pengambilan keputusan tersebut. Dalam paham proseduralisme, cara-caranya harus fair dan adil, untuk itu diperlukan diskursus yang terus menerus.

Habermas menekankan bahwa legitimasi suatu keputusan publik diperoleh melalui pengujian publik dalam proses deliberasi yang mengembangkan aspirasi rakyat dalam ruang publik dan proses legislasi hukum oleh lembaga legislatif. Habermas melihat bahwa sebenarnya dalam demokrasi deliberatif kekuasaan komunikatif memegang peranan penting. Kekuasaan yang bagaimana? Kekuasaan ini terbentuk dalam forum diskusi publik. Kekuasaan komunikatif menurut Habermas terbentuk lewat pengakuan faktual atas klaim-klaim keseluruhan yang terbukan terhadap kritik dan dicapai secara diskursif.

No comments:

Post a Comment

Need us. Just contact in: themodernphilosophy@gmail.com
We will give you Free, some comprehensive theses all about philosophy.

(Anda ingin mendapatkan tesis-tesis komprehensif tentang filsafat lengkap dengan penjelasannya. Gratis! silahkan kirim email anda di themodernphilosophy@gmail.com !)