“Kodrat – Hakekat Manusia”
Rousseau mempergunakan tesis Aristoteles sebagai pijakan dalam memikirkan Kondisi Alamiah Manusia. Menurut Aristoteles kondisi alamiah manusia adalah suatu keadaan ter-determinasinya manusia oleh realita sejak awal manusia hadir di dunia ini.
Kekeliruan Aristoteles ditunjukkan dalam Antitesis Rousseau mengenai hakekat dan kodrat kemanusiaan. Menurut Rousseau yang ditunjukkan oleh Aristoteles akan sifat ter-determinasinya NASIB manusia adalah suatu kondisi kodrat yang dipilih oleh manusia dalam memaknai hidupnya sendiri.
Mengapa manusia terdeterminasi hidupnya, Rousseau menjelaskan analisisnya mengenai perbudakan dalam dua kemungkinan :
- Seseorang yang dilahirkan dalam institusi perbudakan sudah ditentukan kodrat hidupnya sebagai budak untuk kepentingan institusi itu. Artinya secara determinatif seorang manusia yang dilahirkan dalam suatu sistem yang lebih kuat daripada lingkungan keluarganya sudah pasti akan menjalani suatu kodrat/ takdir yang sudah dipolakan oleh lingkungan makronya.
- Bahwa hakekat/ kondisi alamiah manusia adalah suatu kebebasan yang sama. Namun demikian, manusia senantiasa memiliki sifat keterbelengguan. Pikiran bahwa ada yang lebih hebat daripada saya atau yang lebih lemah daripada saya mempengaruhi cara pandang manusia atas hidupnya. Kalau manusia terlalu dipengaruhi dan tak dapat melepaskan dirinya dari sistem yang menguasainya atau malah melestarikannya dengan sikap pengecutnya maka manusia-budak (ber-kodrat budak) akan tetap menjadi budak selamanya.
No comments:
Post a Comment